SPI UIN Sunan Kalijaga Benchmarking ke UIN Maliki Malang

Perjalanan dinas untuk melaksanakan studi banding ke Satuan Pengawasan Internal (SPI) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dimulai dengan perkenalan dari tuan rumah. Kedatangan rombongan SPI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang terdiri dari 12 orang, lengkap Kepala SPI, Sekretaris, dan staf SPI, disambut dengan hangat di ruang audit corner SPI UIN Malang. Pertemuan antar kedua SPI PTKIN itu yang diwarnai keceriaan dibuka oleh Kepala SPI UIN Malang yang baru saja dilantik beberapa bulan yang lalu; Dr. H. Muhammad In’am Esha.

Setelah memberi pengantar, Kepala SPI UIN Malang memberikan waktu kepada Wakil Rektor II UIN Malang, Dr. Hj. Ilfi Nurdiana, untuk menyampaikan poin-poin perkembangan SPI di UIN Malang sejak berdiri hingga saat ini. Tentu tidak banyak berbeda dengan SPI UIN Sunan Kalijaga sebagai nenek moyangnya UIN Malang, yang juga sama-sama bertransformasi dari IAIN menjadi UIN, kehadiran SPI tentu menjadi “makhluk” baru. Sebagai mitra kerja Wakil Rektor II, SPI tentu sangat diharapkan menjalankan fungsi pengawasan yang profesional.

Setelah sambutan dan prolog dari Wakil Rektor UIN Malang, giliran tamu dari UIN Yogyakarta yang berbicara, yaitu Kepala SPI nya Budi Ruhiatudin, SH., M.Hum. Sembari memperkenalkan rombongan, Kepala SPI UIN Yogyakarta juga menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya karena telah menerima rombongan SPI UIN Sunan Kalijga Yogyakarta untuk menimba ilmu kepada “cucu murid”nya yakni UIN Malang. Ada poin-poin yang ingin diperoleh UIN Yogyakarta kepada UIN Malang, terutama perihal sistem grading remunerasi. Walaupun di UIN Yogyakarta sudah didesain dan berjalan dengan baik, tapi UIN Malang yang dianggap berhasil mengelola BLU terbaik versi PTKIN, maka tamu dari Yogyakarta ingin membandingkan sistem grading tersebut.

Setelah Kepala SPI UIN Yogyakarta menyampaikan poin-poin utama studi banding, kemudian staf dan tim SPI UIN Malang mempresentasikan beberapa poin grading dan pengelolaan BLU di UIN Malang. Sembari dibuka forum tanya jawab yang berjalan dinamis dan dialogis.

Setelah tanya jawab di ruang SPI UIN Malang selesai, tamu dari Yogyakarta bergeser ke ruangan sebelah, yakni di ruang Pusat Pengembangan Bisnis UIN Malang, yang sering dikenal dengan istilah holding, karena Pusat Pengembangan Bisnis di UIN Malang membawahi beberapa unit bisnis yang sudah berjalan terlebih dahulu. Di ruang holding, disambut langsung oleh Kepala Pusat Pengembangan Bisnis UIN Malang, Dr. Hj. Sulalah, yang juga membawa timnya lengkap. Di Pusat Pengembangan Bisnis UIN Malang, tamu Jogja belajar bagaimana pengelolaan bisnis yang profesional, transparan, dan aman dari temuan-temuan auditor.

Narasi: gugun
Dokumentasi: iqbal