BPKP DIY Gelar Exit Meeting Evaluasi Akses dan Kualitas Pendidikan serta Dana Bantuan

Rabu, 7 Juli 2025 pukul 14.00 WIB, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan Exit Meeting kegiatan Evaluasi Peningkatan Aksesibilitas melalui Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan, Peningkatan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Optimalisasi Dana Bantuan Pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat lantai 3 Gedung K.H. Saifuddin Zuhri dan dibuka oleh Kepala Satuan Pengawasan Internal, Dr. Shaleh, S.Ag., M.Pd., CRMP.

Pada kesempatan ini, Ninik Triani dari BPKP DIY menyampaikan simpulan hasil evaluasi terkait penyediaan sarana dan prasarana, dengan sorotan pada kebijakan dan strategi peningkatan sarpras, data dan standar sarpras pendidikan, pemeliharaan, penyediaan sarpras untuk mendukung program digitalisasi, pemanfaatan TIK dan perangkat ajar digital, kesiapan sarpras dalam menghadapi bencana, serta pemenuhan standar mutu sarpras untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Selanjutnya, Maria Sinaga dari BPKP DIY memaparkan notisi hasil evaluasi atas peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, serta evaluasi dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Tahun 2024–2025.

Pembahasan mendalam meliputi kebutuhan riil BOPTN pada tahun anggaran 2024 dan 2025, realisasi penggunaan BOPTN tahun 2024, efektivitas BOPTN dalam mendukung akses dan kualitas pendidikan, serta ketepatan sasaran, jumlah, dan waktu dalam penyaluran KIP Kuliah tahun 2024 dan 2025. Selain itu, turut dibahas analisis kebutuhan dosen dan tenaga kependidikan, data statistik dosen, rasio dosen per mahasiswa, dan penyelenggaraan program sertifikasi dosen.

Sesi tanya jawab berlangsung interaktif dengan fokus pada konfirmasi dan revisi laporan notisi yang telah disampaikan. Konfirmasi dan revisi ini dilakukan untuk memastikan kesesuaian data dan informasi melalui dukungan semua pihak yang terlibat sehingga tercapai harmonisasi data secara keseluruhan.

- Fairus Rahmi dan Bustanul Arifien R.